Tuesday, November 03, 2009

Seorang Gadis Yang Bahagia

Saya ingin berbagi sebuah cerita tentang sahabat yang juga memiliki pengalaman seperti saya.

Pertengahan agustus saat saya sedang merasakan cemas berlebihan karena melihat efek flash (yang sudah saya ceritakan di bawah tulisan ini) tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di facebook saya. dari seorang gadis yang menanyakan apakah benar saya yang menulis blok "Floaters pada mata ini"

setelah sedikit berbasa-basi akhirnya ia bercerita bahwa ia juga seseorang yang mengalami floaters. Gadis ini kita panggil saja dia Bahagia masih sangat muda, saat ini usianya baru 17-18 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Ia mengalami floaters sejak tahun 2004. Tahun yang sama saat saya pertama kali mengalami floaters.

Ia juga dihinggapi kecemasan yang sama dengan saya karena merasa kondisi floatersnya semakin bertambah dan juga melihat kilatan cahaya.

Singkat kata kami bertukar cerita dan berbagi pengalaman saya ceritakan pada dia kondisi retina saya yang ada penipisan dan pengalaman laser retina yang saya alami. Sayangnya gadis bahagia ini tinggal nun jauh di pulau Borneo yang untuk mendapatkan layanan dokter mata saja dia harus mengantri ber jam-jam lamanya dengan jumlah biaya yang berlipat ganda dari yang saya keluarkan bila saya berobat di Jogja.

Tapi gadis bahagia ini tidak menyerah dia tetap mengupayakan pengobatan yang didukung juga oleh kedua orang tuanya. Yang saya salut dari si gadis bahagia ini adalah semangatnya yang tak mudah menyerah dan kepasrahan dirinya yang tinggi pada Tuhan.

Meskipun tidak dipungkiri kecemasan selalu menghampiri apalagi dia masih sangat muda dan memiliki banyak cita-cita dan impian masa depan tapi dia sering berkata kepada saya bahwa dia percaya Tuhan pasti memiliki maksud baik dibalik karunia penyakit ini. Biarpun kedokteran menyatakan floaters mustahil disembuhkan tetapi tidak ada yang mustahil dalam nama Tuhan.

Dia suka bernyanyi dan melakukan pelayanan di gereja (kebetulan dia kristiani) dan dia bilang selama masih bisa memuji Tuhan tanpa pengelihatan pun masih bisa dengan nyanyian, tapi selama masih dikarunia pengelihatan harus bisa menggunakannya dengan baik. Dia sering mendoakan saya agar retina saya tetap kuat dan saya juga balik mendoakan dia.

Saya belajar banyak hal setelah berkenalan dengannya, yang pertama saya merasa bahwa saya tidak sendirian dan saya masih dicintai Tuhan. Kedua saya tak berhak mengeluh karena gadis bahagia yang masih sangat muda inipun dengan berani menghadapi karunia ini, saya seharusnya malu bila masih saja menyesali kenapa saya yang harus mengalami? Bukankah Tuhan bisa menjawab saya dengan mudah "Why Not?" ^_^

Ketiga saya belajar menyemangati orang lain dan secara otomatis disemangati juga olehnya. Suatu saat setelah kontrol ke dokter mata ia bercerita kalau ia bertemu dengan seorang pria yang mengalami kebutaan karena Gloukoma mendadak. Ia bilang pria itu menerima semuanya dengan lapang dada dan sangat tegar. Kami berdua merasakan salut dan juga bersyukur bahwa Tuhan begitu baik hati sehingga kami masih boleh tetap melihat sampai saat ini.

Sampai saat ini kami masih terus berkirim pesan dan saling melaporkan keadaan bila kami merasa cemas kami saling menguatkan.

Ia adalah seorang gadis bahagia yang menurut saya tidak hanya nama namunbenar-benar bahagia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. karunia penyakit ini tidak menghapuskan semangat hidupnya.

Terimakasih Tuhan telah memberikan saya seorang sahabat yang tidak hanya senasib sepenanggungan namun juga bisa memberikan dorongan semangat yang membahagiakan semoga ia tetap terus menjadi Gadis yang bahagia.

Pengalaman Laser Retina mata

Rasanya sudah lama sekali blog ini terbengkalai. Rasanya bulan demi bulan, tahun demi tahun saya mulai melupakan bahwa saya hidup dengan floaters saya. Meskipun tetap mengkonsumsi vitamin mata setiap hari rasanya saya jadi terbiasa melihat dengan floaters sebagai bagian dari pengelihatan saya.

Tapi semuanya berubah saat sekitar bulan sekitar bulan Agustus 2009 ini saya mulai melihat kilatan cahaya. Kilatan cahaya yang saya lihat biasanya tampak pada siang hari saat saya berada di luar ruangan dan melihat pantulan sinar dari metal yang terterpa sinar matahari efek pantulan sinar yang terang menyala seperti blitz kamera itu tiba-tiba menimbulkan efek seperti flash di pandangan saya yang menetap sekitar 1-10 detik lalu perlahan hilang. Efek flash ini hanya terlihat bila saya melihat pantulan cahaya sangat terang atau lampu putih yang sangat terang. Dan flashnya berpindah-pindah tempat tidak menetap.

Pertama saya tidak menyadari tetapi makin lama lebih sering terjadi dan efek flashnya berbentuk seperti efek pantulan yang saya lihat. Makin lama saya makin curiga jangan-jangan ini akibat memburuknya kondisi retina saya.

segera saya buru-buru ke dokter spesialis retina dan di sana saya baru tahu kalau pemeriksaan retina ternyata sangat detail. Perlu di tetesi obat mata yang dapat memperbesar pupil mata dan harus memejamkan mata selama kurang lebih 15 menit. setelah itu pandangan saya jadi blur berkabut seperti foto yang menggunakan filter efek.

Pertama dokter memeriksa saya dengan sejenis senter tapi karena tidak bisa melihat dengan detail lalu saya diperiksa dengan prisma yang ditempelkan ke kornea. Rasanya dingin dan basah dan merasa tertekan tapi tidak sakit sama sekali.

Hasilnya? kata dokter bagian atas retina saya kiri dan kanan ada sedikit gejala penipisan retina. Efek flash yang saya lihat karena retina yang tipis tertarik-tarik saat saya melihat. OMG! hati saya langsung deg-degan ketakutan banget. lalu dokter menjelaskan bahwa tindakan pencegahan agar tidak terjadi pelebaran dan juga sobekan (bahkan ablatio-seremmmm) adalah melakukan laser retina. Fungsionalnya seperti menempelkan retina yang menipis lebih erat agar tidak sobek atau lepas.

Saya sebenarnya sudah membaca banyak literatur tentang ini tapi tak pernah mengalami langsung dan tak membayangkan bahwa deg-degannya bakal seperti ini. Dokter menyatakan bahwa tindakan laser fungsinya hanya pencegahan dan tidak menghilangkan gejala yang timbul. Tindakan ini juga tidak harus dilakukan saat itu juga karena fungsionalnya bukan urget tapi pencegahan. Namun bila akan dilakukan sekarang juga bisa karena pengerjaannya sangat cepat cuma 15 menit.

Pada akhirnya saya memutuskan melakukan laser saat itu juga walaupun saya tahu ada resikonya tapi menurut hemat saya bila tidak di laser lebih banyak resikonya. Pengerjaannya memang cepat sekali hanya 15 menitan laser berwarna hijau ditembakkkan beberapa kali ke mata kanan dan kiri. saya terus berdoa-doa selama proses laser dan herannya saya tidak merasakan sakit sama sekali. Dokter saja heran kok saya bahkan tidak merasa nyut-nyutan. Kata dokter ada beberapa pasian yang sampai jerit-jerit karena sakit. Puji Tuhan saya tidak merasa begitu.

Setelah laser mata saya masih blur sampai 4 jam baru pengelihatan kembali normal. Sehari setelahnya saya timbul rasa takut apakah ada efek samping laser ini dan merasa menyesal kenapa saya tidak pikir panjang legi sebelum memutuskan laser. Saya sibuk mencari ulang literatur yang memuat efek samping laser retina dan bila ada yang punya pengalaman buruk setelah laser retina dan bolak balik mengecek kondisi mata saya. Tapi tidak saya temukan literatur yang mendukung.

Syukurlah sampai saat ini kondisi masih baik dan tidak ada efek sampingnya. 1 bulan yang lalu saya kontrol pertama dan kata dokter kondisinya aman. Kontrol ke-2 saya akan dilakukan bulan desember. Minta doanya yah teman-teman semua semoga tidak terjadi penipisan yang lain karena penipisan bisa saja timbul di daerah retina lainnya.

Untuk sementara ini terapi saya hanya meneruskan minum vitamin mata. berusaha tiap hari makan sayuran hijau dan buah. Serta menghindari olahraga/aktivitas berat dan mengurangi mengangkat yang berat-berat. Yang terakhir ini agak susah juga mengingat saya punya ayah yang sakit di rumah yang seharian berbaring dan bila ingin duduk harus terus menerus dibangunkan. Alhasil tetap saja saya mengangkat yang berat-berat ^_^ tapi semoga Tuhan tahu niat baik saya dan tetap menguatkan retina saya.

sejauh ini saya masih suka melihat flash bila ada pantulan cahaya di siang hari dari metal dan lampu tapi tidak sesering waktu pertama melihat dan juga sudah merasa tidak terlalu khawatir lagi.

pengalaman ini saya bagi buat semua teman yang kebetulan mengalami hal yang sama. Bila melihat gejala seperti yang saya alami apalagi bila flash menetap (lebih berbahaya) segeralah memeriksakan diri ke dokter mata hingga bisa dicarikan solusinya sebelum terlambat.

Prinsip saya saat ini selama Tuhan masih mengaruniakan pengelihatan mari kita BERSYUKUR dan menggunakannya untuk hal yang baik dan berguna. jangan menyerah dan tetaplah berusaha!