Tuesday, January 11, 2011

Kontrol Kondisi Mata

Hai rekan semua, apa kabar semoga tetap sehat dan selalu dikuatkan yah...

saya mau cerita sedikit tentang pengalaman kontrol retina mata saya yang baru saja saya lakukan senin, 10 Januari 2011 yang lalu.

sudah lama juga saya tidak menyambangi dokter spesialis retina. kalau dokter mata sih saya baru september 2011 kemarin periksa untungnya minus mata saya nggak naik (ya iyalah saya udah 30 masa minus masih naik aja ^_^) tapi ternyata mata saya silinder dan lumayan gede juga silindernya kanan 2 kiri 1,75. Yah mau bagaimana lagi udah takdir.

Nah kembali ke dokter retina. Akhir-akhir ini saya merasa butuh kontrol ke dokter retina karena entah kenapa saya suka melihat titik hitam kecil yang keliatan di sudut mata kanan dekat hidung. Anehnya ni titik lebih keliatan kalau saya nggak pakai kacamata kalau kacamata saya pake kadang keliatan kadang nggak dan kalau diamati malah hilang. Kayaknya sih pindah-pindah tapi lebih sering nongol di tempat yang sama. Saya jadi takut nih titik apakah itu? Saya nggak yakin itu floaters dan nggak yakin juga itu ablasio atau retina tears intinya serba nggak yakin.

Apalagi mata saya sering silau akhir-akhir ini baik di siang terik maupun di malam hari kalau banyak lampu mobil atau lampu rumah/jalan memapar mata saya mulai deh flash tak menetap bermunculan. Hii serem..

Karena khawatir saya mulai bikin appointment dengan Spesialis retina di RS mata YAP (Jogja). Saat saya bikin janji di hari rabu jadwal penuh sampai saya baru dapat giliran di hari senin itupun no. 18. Menunggu hari senin hati saya deg-degan bukan main takutnya kenapa-napa sama retina saya. Jujur saya takut kalau penipisan retina melebar jadi saya harus dilaser lagi.

Detik-detik menuju hari senin membuat saya was-was luar biasa makan nggak enak tidur tetap nyenyak (lho..) nga tau kenapa saya kalau cemas malah cenderung lemes jadi maunya tidur terus he he he. Pokoknya rasanya kayak narapidana nunggu divonis mati deh...

Akhirnya datang juga hari senin dengan deg-degan campur pasrah saya datang juga menyambangi dokter. Kembali mata saya ditetesi tetes mata yang perih dan fungsinya untuk melebarkan pupil mata. Habis itu saya harus memejamkan mata selama 15 menit. Ternyata antrian tidak terlalu lama dan saya segera dipanggil.

Sebelum saya ada seorang ibu yang mata kirinya kena ablasio retina. Takjubnya si ibu usia 58 tahun ini tetap ceria dan optimis. Saya jadi malu sama diri sendiri suka buruk sangka pada kondisi sendiri.

Akhirnya tiba giliran saya. Dokter memeriksa retina saya dengan kaca pembesar dan senter. setelah diminta melirik kanan-kiri, atas-bawah baik mata kanan maupun kiri akhirnyaaaaa.... retina saya dikatakan AMAN!

Aduh Puji Tuhan (saya langsung buat tanda salib-karena saya Khatolik). Rasanya lega luar biasa ternyata nggak ada pelebaran penipisan retina dan nggak perlu di laser lagi. Si titik hitam itu juga bukan tanda retina tears apalagi ablasio (amit-amit jangan deehhh).

Saya sempat juga menanyakan ke dokter apakah orang dengan retina seperti saya boleh melahirkan normal (apabila nanti saya hamil) ternyata dokter bilang BOLEH! Sungguh jawaban yang nggak saya duga-duga karena selama ini jujur saya udah hampir ga berani berharap bisa melahirkan normal. Ternyata retina saya nggak parah-parah amat ya ^_^. Memang kemudian dokter menyatakan bahwa kalau nanti mau melahirkan tetap harus dilihat lagi kondisi retinanya. Ya iyalah... Dokter tanya "emang sekarang lagi hamil" gya ha ha tentu saja tidak orang saya belum menikah kok ^_^. Tapi saya berharap di masa yang akan datang saya kontrol retina bukan karena ada gangguan/masalah tapi karena mau melahirkan (he he he ngarep segera ketemu jodoh)

Pertanyaan saya yang lain ke dokter adalah "Apakah lama beraktivitas di depan komputer mempengaruhi retina?". Dokter menjawab "Nggak Pengaruh". Sungguh jawaban kedua yang tidak saya duga. Tapi dokter juga tetap berpesan untuk memakai mata dengan bijaksana karena mata juga organ yang butuh istirahat. Tepat banget bu dokter!

Akhirnya tanpa diberi resep apapun saya dilepas bu dokter he he he. Tentu dengan pesan untuk rajin kontrol mata 3-6 bulan sekali (saya suka bandel 1 tahun sekali aja he he he dengan harapan nggak ada gangguan lainnya AMIN).

Bagi teman-teman yang punya masalah mata yang sama dengan saya baik floaters, flash atau penipisan retina yok kita nggak takut ke dokter intinya bahwa semakin cepat masalah diketahui makin cepat ditanggulangi.

Terus semangat jangan putus asa dan jangan menyerah dengan kekurangan kita tetap optimis dan tetap mengejar cita-cita. Dan jangan lupa pesan bu dokter mata juga butuh istirahat jadi sering-seringlah mengistirahatkan mata dan memanjakannya dengan vitamin, buah dan sayur serta pikiran positif.

Satu lagi, selama masih dikaruniai pengelihatan oleh Tuhan YME, mari kita gunakan untuk ha yang positif dan berguna ya rekan.

salam sehat selalu

Tuesday, November 03, 2009

Seorang Gadis Yang Bahagia

Saya ingin berbagi sebuah cerita tentang sahabat yang juga memiliki pengalaman seperti saya.

Pertengahan agustus saat saya sedang merasakan cemas berlebihan karena melihat efek flash (yang sudah saya ceritakan di bawah tulisan ini) tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di facebook saya. dari seorang gadis yang menanyakan apakah benar saya yang menulis blok "Floaters pada mata ini"

setelah sedikit berbasa-basi akhirnya ia bercerita bahwa ia juga seseorang yang mengalami floaters. Gadis ini kita panggil saja dia Bahagia masih sangat muda, saat ini usianya baru 17-18 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Ia mengalami floaters sejak tahun 2004. Tahun yang sama saat saya pertama kali mengalami floaters.

Ia juga dihinggapi kecemasan yang sama dengan saya karena merasa kondisi floatersnya semakin bertambah dan juga melihat kilatan cahaya.

Singkat kata kami bertukar cerita dan berbagi pengalaman saya ceritakan pada dia kondisi retina saya yang ada penipisan dan pengalaman laser retina yang saya alami. Sayangnya gadis bahagia ini tinggal nun jauh di pulau Borneo yang untuk mendapatkan layanan dokter mata saja dia harus mengantri ber jam-jam lamanya dengan jumlah biaya yang berlipat ganda dari yang saya keluarkan bila saya berobat di Jogja.

Tapi gadis bahagia ini tidak menyerah dia tetap mengupayakan pengobatan yang didukung juga oleh kedua orang tuanya. Yang saya salut dari si gadis bahagia ini adalah semangatnya yang tak mudah menyerah dan kepasrahan dirinya yang tinggi pada Tuhan.

Meskipun tidak dipungkiri kecemasan selalu menghampiri apalagi dia masih sangat muda dan memiliki banyak cita-cita dan impian masa depan tapi dia sering berkata kepada saya bahwa dia percaya Tuhan pasti memiliki maksud baik dibalik karunia penyakit ini. Biarpun kedokteran menyatakan floaters mustahil disembuhkan tetapi tidak ada yang mustahil dalam nama Tuhan.

Dia suka bernyanyi dan melakukan pelayanan di gereja (kebetulan dia kristiani) dan dia bilang selama masih bisa memuji Tuhan tanpa pengelihatan pun masih bisa dengan nyanyian, tapi selama masih dikarunia pengelihatan harus bisa menggunakannya dengan baik. Dia sering mendoakan saya agar retina saya tetap kuat dan saya juga balik mendoakan dia.

Saya belajar banyak hal setelah berkenalan dengannya, yang pertama saya merasa bahwa saya tidak sendirian dan saya masih dicintai Tuhan. Kedua saya tak berhak mengeluh karena gadis bahagia yang masih sangat muda inipun dengan berani menghadapi karunia ini, saya seharusnya malu bila masih saja menyesali kenapa saya yang harus mengalami? Bukankah Tuhan bisa menjawab saya dengan mudah "Why Not?" ^_^

Ketiga saya belajar menyemangati orang lain dan secara otomatis disemangati juga olehnya. Suatu saat setelah kontrol ke dokter mata ia bercerita kalau ia bertemu dengan seorang pria yang mengalami kebutaan karena Gloukoma mendadak. Ia bilang pria itu menerima semuanya dengan lapang dada dan sangat tegar. Kami berdua merasakan salut dan juga bersyukur bahwa Tuhan begitu baik hati sehingga kami masih boleh tetap melihat sampai saat ini.

Sampai saat ini kami masih terus berkirim pesan dan saling melaporkan keadaan bila kami merasa cemas kami saling menguatkan.

Ia adalah seorang gadis bahagia yang menurut saya tidak hanya nama namunbenar-benar bahagia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. karunia penyakit ini tidak menghapuskan semangat hidupnya.

Terimakasih Tuhan telah memberikan saya seorang sahabat yang tidak hanya senasib sepenanggungan namun juga bisa memberikan dorongan semangat yang membahagiakan semoga ia tetap terus menjadi Gadis yang bahagia.

Pengalaman Laser Retina mata

Rasanya sudah lama sekali blog ini terbengkalai. Rasanya bulan demi bulan, tahun demi tahun saya mulai melupakan bahwa saya hidup dengan floaters saya. Meskipun tetap mengkonsumsi vitamin mata setiap hari rasanya saya jadi terbiasa melihat dengan floaters sebagai bagian dari pengelihatan saya.

Tapi semuanya berubah saat sekitar bulan sekitar bulan Agustus 2009 ini saya mulai melihat kilatan cahaya. Kilatan cahaya yang saya lihat biasanya tampak pada siang hari saat saya berada di luar ruangan dan melihat pantulan sinar dari metal yang terterpa sinar matahari efek pantulan sinar yang terang menyala seperti blitz kamera itu tiba-tiba menimbulkan efek seperti flash di pandangan saya yang menetap sekitar 1-10 detik lalu perlahan hilang. Efek flash ini hanya terlihat bila saya melihat pantulan cahaya sangat terang atau lampu putih yang sangat terang. Dan flashnya berpindah-pindah tempat tidak menetap.

Pertama saya tidak menyadari tetapi makin lama lebih sering terjadi dan efek flashnya berbentuk seperti efek pantulan yang saya lihat. Makin lama saya makin curiga jangan-jangan ini akibat memburuknya kondisi retina saya.

segera saya buru-buru ke dokter spesialis retina dan di sana saya baru tahu kalau pemeriksaan retina ternyata sangat detail. Perlu di tetesi obat mata yang dapat memperbesar pupil mata dan harus memejamkan mata selama kurang lebih 15 menit. setelah itu pandangan saya jadi blur berkabut seperti foto yang menggunakan filter efek.

Pertama dokter memeriksa saya dengan sejenis senter tapi karena tidak bisa melihat dengan detail lalu saya diperiksa dengan prisma yang ditempelkan ke kornea. Rasanya dingin dan basah dan merasa tertekan tapi tidak sakit sama sekali.

Hasilnya? kata dokter bagian atas retina saya kiri dan kanan ada sedikit gejala penipisan retina. Efek flash yang saya lihat karena retina yang tipis tertarik-tarik saat saya melihat. OMG! hati saya langsung deg-degan ketakutan banget. lalu dokter menjelaskan bahwa tindakan pencegahan agar tidak terjadi pelebaran dan juga sobekan (bahkan ablatio-seremmmm) adalah melakukan laser retina. Fungsionalnya seperti menempelkan retina yang menipis lebih erat agar tidak sobek atau lepas.

Saya sebenarnya sudah membaca banyak literatur tentang ini tapi tak pernah mengalami langsung dan tak membayangkan bahwa deg-degannya bakal seperti ini. Dokter menyatakan bahwa tindakan laser fungsinya hanya pencegahan dan tidak menghilangkan gejala yang timbul. Tindakan ini juga tidak harus dilakukan saat itu juga karena fungsionalnya bukan urget tapi pencegahan. Namun bila akan dilakukan sekarang juga bisa karena pengerjaannya sangat cepat cuma 15 menit.

Pada akhirnya saya memutuskan melakukan laser saat itu juga walaupun saya tahu ada resikonya tapi menurut hemat saya bila tidak di laser lebih banyak resikonya. Pengerjaannya memang cepat sekali hanya 15 menitan laser berwarna hijau ditembakkkan beberapa kali ke mata kanan dan kiri. saya terus berdoa-doa selama proses laser dan herannya saya tidak merasakan sakit sama sekali. Dokter saja heran kok saya bahkan tidak merasa nyut-nyutan. Kata dokter ada beberapa pasian yang sampai jerit-jerit karena sakit. Puji Tuhan saya tidak merasa begitu.

Setelah laser mata saya masih blur sampai 4 jam baru pengelihatan kembali normal. Sehari setelahnya saya timbul rasa takut apakah ada efek samping laser ini dan merasa menyesal kenapa saya tidak pikir panjang legi sebelum memutuskan laser. Saya sibuk mencari ulang literatur yang memuat efek samping laser retina dan bila ada yang punya pengalaman buruk setelah laser retina dan bolak balik mengecek kondisi mata saya. Tapi tidak saya temukan literatur yang mendukung.

Syukurlah sampai saat ini kondisi masih baik dan tidak ada efek sampingnya. 1 bulan yang lalu saya kontrol pertama dan kata dokter kondisinya aman. Kontrol ke-2 saya akan dilakukan bulan desember. Minta doanya yah teman-teman semua semoga tidak terjadi penipisan yang lain karena penipisan bisa saja timbul di daerah retina lainnya.

Untuk sementara ini terapi saya hanya meneruskan minum vitamin mata. berusaha tiap hari makan sayuran hijau dan buah. Serta menghindari olahraga/aktivitas berat dan mengurangi mengangkat yang berat-berat. Yang terakhir ini agak susah juga mengingat saya punya ayah yang sakit di rumah yang seharian berbaring dan bila ingin duduk harus terus menerus dibangunkan. Alhasil tetap saja saya mengangkat yang berat-berat ^_^ tapi semoga Tuhan tahu niat baik saya dan tetap menguatkan retina saya.

sejauh ini saya masih suka melihat flash bila ada pantulan cahaya di siang hari dari metal dan lampu tapi tidak sesering waktu pertama melihat dan juga sudah merasa tidak terlalu khawatir lagi.

pengalaman ini saya bagi buat semua teman yang kebetulan mengalami hal yang sama. Bila melihat gejala seperti yang saya alami apalagi bila flash menetap (lebih berbahaya) segeralah memeriksakan diri ke dokter mata hingga bisa dicarikan solusinya sebelum terlambat.

Prinsip saya saat ini selama Tuhan masih mengaruniakan pengelihatan mari kita BERSYUKUR dan menggunakannya untuk hal yang baik dan berguna. jangan menyerah dan tetaplah berusaha!

Tuesday, June 29, 2004

Pengalaman saya dengan floaters

Saya mulai dengan cerita saya.

Tepat tanggal 14 April 2004 lalau saya sedang bekerja di depan layar komputer. Entah tiba-tiba saya melihat titik hitam kecil berdiameter 1-2 mm yang melayang-layang bagaikan kunang-kunang di mata kanan saya. Saya pikir saya terlalu lelah memandangi layar komputer jadi saya beristirahat dan pindah ke ruangan lain. Tetapi titik hitam di mata kanan itu tetap ada.

Menurut info teman sejawat mungkin saya menderita kurang darah. lalu pergilah saya membeli tablet penambah darah. tetapi setelah 2 hari titik hitam itu tidak kunjung hilang.

Penasaran dan resah dengan gangguan itu saya mencoba browsing di internet dan pencarian saya tertambat pada sebuah artikel kesehatan yang berbunyi "ablasio retina"

resah hati saya bertambah mengingat gejala yang saya alami ada kaitannya dengan deskipsi gejala penyakit ablasio.

Keesokan harinya saya putuskan pergi ke dokter mata di RS. Mata Dr. YAP. Advis dokter mengharuskan saya mengganti kacamata karena minus saya betambah. Perlu diketahui bahwa saya menderita miopia 6.25 di mata kanan dan 5 di mata kiri. Saya dinyatakan tidak menderita ablasio.

tetapi setelah mengganti kacamata, titik hitam yang mengganggu itu tidak juga hilang. Bahkan setelah saya mengamati lebih jelas ternyata ada juga gais-garis (benang) dan titik mirip gelembung udara di sekitar titik hitam itu. Saya putuskan periksa kembali dengan dokter yang berbeda. Dokter yang sama juga menyatakan kalau retina saya sehat, dan gangguan ini disebut floaters.

Beberapa waktu kemudian saya kembali browsing ke bebeapa web menjari definisi tentang penyakit ini di beberapa web dan kecewa karena mengetahui bahwa floaters hampir tidak dapat disembuhkan.

saya berpikir kenapa minus saya yang masih rata-rata bisa terkena floaters padahal banyak yang minusnya sampai 10 tidak terkena??? lagipula saya masih cukup muda (24)?? Tetapi setelah berpikir lama saya berhenti menyesali diri dan mencari-cari siapa yang salah dalam masalah ini. Saya mulai menyadari ini pasti karena keteledoran saya sendiri yang tidak suka mengkonsumsi sayur dan terlalu lama di depan layar komputer. Saya memutuskan untuk tidak menyerah begitu saja karena ternyata ada fakta beberapa pendeita floaters dapat sembuh dengan metode pengobatan cina yang berfungsi memperkuat kerja hati.

saat ini saya menerapkan daily juice dalam pola hidup saya dan mengkonsumsi vitamin untuk meminimalis floaters saya. Saya percaya Tuhan pasti membantu umat yang mau berusaha bukan? Saya menunggu sharing dari rekan-rekan semua yang memiliki pengalaman sama untuk berbagi rasa dan bertukar pikiran serta yang terpenting, besama-sama menuju penyembuhan!

Untuk siapakah Blog Ini ?

Blog ini saya dedikasikan kepada semua orang yang merasa memiliki pengalaman dengan gangguan pengelihatan yang disebut floaters. Di dalam blog ini akan dijabarkan beberapa pengertian, pengalaman, dan alternatif pengobatan yang dapat dibaca oleh kita semua. Saya berharap web ini dapat dijadikan ajang bertemu, sharing, dan berbagi asa dengan semua orang yang punya pengalaman dengan floater. Kenapa halaman web saya buat hitam? itu adalah bentuk dukungan dan penghargaan kepada semua penderita floaters mengingat betapa mengganggunya memandangi layar putih komputer di saat floaters melayang-layang menghalangi pandangan. jadi kepada siapapun, ekan yang memiliki pengalaman sama dan ingin berbagi silahkan mail kepada saya di zeinitzza@yahoo.com atau chating di yahoo massanger pada alamat yang sama. harapan saya hanya satu! jangan menyerah! Selalu ada jalan menuju kesembuhan!